FORUM DISKUSI ANAK BANGKA
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.



 
IndeksIndeks  Museum Timah Sepi Pengunjung Empty  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  
Daftar Posting Terbaru
» Pengurus dan Anggota PWI Bangka Belitung Menuntut Walikota Minta Maaf
Museum Timah Sepi Pengunjung Empty9/4/2010, 09:19 by

» Buntut Penyataan “Tolol” Walikota Pangkalpinang
Museum Timah Sepi Pengunjung Empty9/4/2010, 09:15 by

» Museum Timah Sepi Pengunjung
Museum Timah Sepi Pengunjung Empty9/3/2010, 16:09 by



 

 Museum Timah Sepi Pengunjung

Go down 
PengirimMessage
Administrator
Admin
Administrator


Male
Jumlah posting : 356
Umur : 49

Museum Timah Sepi Pengunjung Empty
PostSubyek: Museum Timah Sepi Pengunjung   Museum Timah Sepi Pengunjung Empty9/3/2010, 15:52

Museum memang
selalu identik dengan suasana yang tenang. Para pengunjung biasanya
berusaha untuk tidak membuat suara berisik di situ, karena ingin khusyuk
melihat-lihat koleksi di museum. Begitu pula dengan Museum Timah
Indonesia yang ada di Kota Pangkalpinang. Museum tersebut selalu terasa
tenang dan damai, hanya saja ketenangan tersebut bukan dikarenakan
pengunjung tidak membuat suara berisik, melainkan karena tidak ada
seorang pengunjung pun yang datang.

Pelaksana harian
Humas PT. Timah Tbk Rofian Tagore, kepada Metro Bangka Belitung
menjelaskan Museum Timah bukanlah museum budaya melainkan museum teknik.
Museum tersebut hanya menampilkan benda-benda sejarah pertimahan yang
berhubungan dengan aktivitas pertimahan dan tidak untuk menampilkan
benda-benda budaya. “Kalaupun ada benda budaya yang ditampilkan di sana,
karena Museum Timah kan cuma satu-satunya, jadi ya disimpan saja
disana,” ungkap Rofian.

Museum Timah
sudah didirikan sejak zaman UPTB (Unit Penambangan Timah Bangka).
Setelah terjadi restrukturisasi dalam tubuh PT Tambang Timah (Persero),
maka museum tersebut langsung dikelola oleh PT. Timah. Lalu, diadakanlah
renovasi terhadap bangunan museum pada tahun 1979.

Alasan PT. Timah
memilih bangunan yang sekarang menjadi Museum Timah itu adalah karena
bangunan tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi. Pada masa
perjuangan, gedung tersebut sering dijadikan gedung pertemuan. Bahkan,
Bung Karno dan Bung Hatta pun pernah menginap disana.

Seluruh biaya
operasional dan perawatan museum tersebut sepenuhnya ditanggung oleh PT.
Timah. Dalam satu tahun, PT. Timah mengeluarkan dana sebesar Rp. 24
juta. Uang tersebut digunakan untuk membayar dua karyawan yang bertugas
untuk menjaga dan merawat museum, serta untuk membeli barang-barang
kebutuhan perawatan museum.

Museum Timah
dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB setiap harinya. Bila
pengunjung membutuhkan informasi yang lebih lengkap mengenai koleksi
yang ada di museum, maka penjaga akan menghubungi pihak Humas PT. Timah
untuk datang dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung.

Disinggung
mengenai proses pengumpulan koleksi yang ada di museum, Rofian
menjelaskan hampir semua koleksi yang ada di museum timah adalah bekas
aktivitas penambangan timah. Ada juga yang merupakan titipan atau
sumbangan dari kolektor yang memiliki benda-benda bersejarah yang
berhubungan dengan pertimahan.

“Terkadang kita
menghubungi kolektor dan mengajak mereka bekerja sama untuk
menyumbangkan koleksinya ke museum dengan memberikan kompensasi berupa
ganti rugi. Tapi, ada juga yang memang ingin menyumbangkan benda sejarah
miliknya ke museum,” ungkap Rofian.

Ketika
dikonfirmasi mengenai isu yang beredar bahwa museum Timah pernah
mengalami kehilangan sebagian dari koleksinya, Rofian membantah keras.
“Sampai sekarang, tidak ada koleksi museum yang hilang,” ungkapnya.

Sungguh sangat
disayangkan, museum yang menyimpan saksi bisu perjalanan pertimahan di
Bangka Belitung tersebut sangat jarang didatangi pengunjung. Menanggapi
hal tersebut, Rofian mengatakan sebagian masyarakat Babel memang kurang
tertarik pada benda-benda bersejarah.

“Mungkin
kebutuhan masyarakat kita tidak tersalurkan pada benda-benda
bersejarah,” ucapnya. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
benda-benda bersejarah juga menjadi salah satu penyebab sepinya
pengunjung yang datang ke museum.



Pintu Musuem Selalu Tertutup

Rika,
Pelajar SMK Perikanan Pangkalpinang mengakui, bahwa ia belum pernah
mengunjungi Museum Timah. Ia merasa enggan untuk datang karena melihat
suasana museum yang sangat sepi dan terkesan tertutup untuk umum.

“Habisnya, setiap kali
saya lewat depan museum, pintunya selalu tertutup, jadi saya kira
museum itu bukan untuk umum dan tidak buka setiap hari,” ungkap siswi
berusia 15 tahun ini.

Tak berbeda dengan
Rika, Linda selaku Wakil Ketua OSIS SMK Perikanan Pangkalpinang
mengungkapkan, bahwa sebenarnya dia sangat ingin mengunjungi Museum
Timah. Hanya saja,keadaan museum yang selalu sepi membuat niatnya
tersebut tertunda.

Ia merasa bingung
mengenai cara mengunjungi Museum Timah, karena menurutnya museum seolah
menutup diri. Pintu yang selalu tertutup membuat Linda mengurungkan niat untuk datang.

Linda menyarankan agar
pihak museum menempelkan jadwal berkunjung di gerbang museum, agar
masyarakat bisa tahu bahwa museum memang dibuka untuk umum.
“Saya harap, pintu museum tidak selalu tertutup rapat, kalau takut
terjadi kehilangan, pintu teralinya saja yang ditutup,” imbau Linda (M-Vega)
Kembali Ke Atas Go down
http://www.gilabangka.co.cc
Administrator
Admin
Administrator


Male
Jumlah posting : 356
Umur : 49

Museum Timah Sepi Pengunjung Empty
PostSubyek: Re: Museum Timah Sepi Pengunjung   Museum Timah Sepi Pengunjung Empty9/3/2010, 16:09

Museum Timah Sepi Pengunjung 69275
Kembali Ke Atas Go down
http://www.gilabangka.co.cc
 
Museum Timah Sepi Pengunjung
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FORUM DISKUSI ANAK BANGKA :: Berita-
Navigasi:  
tFree forum | ©phpBB | Free forum support | Report an abuse | Cookies | Latest discussionst